Posted by : Unknown
Sabtu, 12 Oktober 2013
Kebudayaan Daerah yang Di Tinggal
Wayang yang mulai di tinggal
YOGYAKARTA
– Wayang merupakan warisan budaya nusantara sekaligus warisan budaya
dunia atas pengakuan UNESCO yang menetapkan wayang sebagai world herritage pada
7 Nopember 2003. Namun demikian, pengakuan tersebut belum direspon oleh negara
dalam mengembangkan dan melestarikan wayang sebagai budaya tradisi. Alhasil,
wayang semakin ditinggalkan generasi muda yang lebih gandrung dengan budaya
massa .
Pemerhati
kebudayaan, Indra Tranggono, mengatakan negara telah melakukan pembiaran
terhadap budaya lokal. Penetrasi budaya massa dari luar yang ditopang kekuatan
kapital menjadikan budaya lokal kian terpinggirkan. “Sangat ironis, saat UNESCO
menempatkan wayang sebagai warisan dunia, negara tidak melakukan proteksi yang
jelas,” kata Tranggono dalam seminar Wayang dan Generasi Muda yang berlangsung
di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri.
Mengapa mulai di
tinggal masyarakat ?
Seni tradisi budaya lokal seperti wayang
menghadapi kondisi yang memprihatinkan dari sisi pendanaan. Seniman wayang
diharuskan berjuang sendiri untuk menghidupi kesenian lokal yang telah mengakar
di masyarakat ini. Kendati berbagai inovasi wayang dilakukan oleh para seniman
dengan munculnya wayang super, wayang kampung sebelah, wayang OHP, wayang layar
lebar namun hasil kreativitas tersebut tidak mampu menarik generasi muda
terhadap wayang.
Selain minimnya
dukungan dari negara, Indra Tranggono
menilai kreasi dan inovasi wayang untuk mendekatkan wayang ke publik lewat
kreator wayang juga masih sangat rendah. Oleh karena itu, inovasi dan kreasi
wayang sangat dibutuhkan agar wayang tidak ditinggal penonton serta perlu
adanya regenerasi penonton wayang. “Jika tidak maka wayang kehilangan
stakeholder,” tegasnya.
Solusi agar wayang
kembali bangkit dan menarik untuk kalangan muda
Agar wayang
kembali bangkit dan menarik untuk kalangan muda maka pemerintah harus mendukung
pendanaan dalam pementasan wayang. Lalu wayang perlu di dorong untuk mencari
kreatifitas baru dalam pewayangan namun tidak merusak nilai-nilai dalam pewayangan.
Sumber : http://ugm.ac.id/id/berita/7928-wayang.ditinggal.generasi.muda